Mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam. Terdapat
beberapa teori tentang kapan tepatnya Islam masuk ke Nusantara. Ada yang
mengatakan bahwa Islam datang dari Gujarat bersama pedagang India muslim pada
abad ke-13 M, ada yang mengatakan Islam datang oleh pedagang Arab dari Timur
Tengah pada abad ke-7 M, serta yang terakhir mengatakan bahwa Islam datang dari
pedagang asal Persia pada sekitar abad ke-13 M.
Melihat bahwa Islam ternyata sudah cukup lama berada di
Indonesia, maka tidak heran jika kita akan menemukan banyak masjid-masjid tua
di Nusantara. Berikut ini beberapa masjid tertua yang bisa kamu temukan di
negara kita.
1. Masjid Saka Tunggal (1288)
Masjid Saka Tunggal berlokasi di Jawa Tengah, tepatnya di
desa Cikakak kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas. Tiang Utama (Saka Guru)
masjid ini mencatat tentang tahun berdirinya, yaitu pada 1288. Sebenarnya
keterangan lengkap tentang berdirinya masjid ini tertulis dalam buku-buku yang
dibuat oleh Kyai Mustolih yang juga pendiri masjid. Tapi sayang buku ini sudah
hilang entah ke mana.
Masjid ini disebut Saka Tunggal karena awalnya tiang yang
digunakan untuk membangun masjid ini memang hanya satu. Pilar tunggal ini
kabarnya melambangkan bahwa hanya ada satu Tuhan yaitu Allah SWT.
2. Masjid Wapauwe (1414)
Masjid Wapauwe ini adalah masjid tertua di maluku dan
merupakan bukti sejarah Islam di Maluku pada masa lampau. Yang tidak kalah unik
dan bersejarah adalah karena di temapt ini juga masih tersimpah Mushaf Al-Quran
yang juga kabarnya termasuk tertua di Indonesia. Al-Quran yang dimaksud adalah
Mushaf Imam Muhammad Arikulapessy yang selesai ditulis tangan pada tahun 1550
tanpa hiasan pinggir, dan Mushaf Nur Cahya yang selesai ditulis pada tahun 1590
dan juga tidak diberi hiasan pinggir.
Selain dua Al-Quran tersebut, di masjid ini juga masih menyimpan benda bersejarah lain seperti Kitab Barzanzi yang berisi syair atau puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW, kumpulan naskah khotbah bahkan ada yang berasal dari tahun 1661 M, Kalender Islam tahun 1407 M, serta manuskrip Islam lainnya yang sudah berusia ratusan tahun.
3. Masjid Ampel (1421)
Masjid Ampel terletak di kelurahan Surabaya, Jawa Timur.
Masjid yang berukuran 120×180 meter persegi ini didirikan oleh Sunan Ampel pada
tahun 1421. Sunan Ampel yang meninggal tahun 1481 dimakamkan di sebelah barat
masjid ini. Di Surabaya sendiri, bangunan ini sudah menjadi salah satu objek
wisata religi.
Masjid dan makam Sunan Ampel merupakan salah satu bangunan tua dan bersejarah di wilayah Surabaya. 16 tiang utama Masjid Ampel yang terbuat dari kayu jati tersebut masih tetap kokoh berdiri dari sejak pertama kali berdirinya. Hingga sekarang ini, Masjid Ampel sudah mengalami 3 kali perluasan yaitu tahun 1926, 1954, dan 1972.
4. Masjid Agung Demak (1474)
Masjid Agung Demak terletak di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Masjid ini dipercaya sebagai tempat berkumpunya Walisongo atau ulama yang
menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Masjid Demak sendiri didirikan oleh
Raden Patah, raja pertama Kesultanan Demak pada tahun 1474.
Selain masjid, di dalam lokasi kompleks Masjid juga terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak beserta para abdinya. Di tempat ini pula berdiri Museum Masjid Agung Demak yang berisi berbagai macam riwayat Masjid Agung Demak.
5. Masjid Sultan Suriansyah (1526)
Masjid Sultan Suriansyah atau disebut juga dengan Masjid
Kuin terletak di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Masjid tertua di wilayah
Kalimantan Selatan ini didirikan oleh Sultan Suriansyah pada tahun 1526. Ia
adalah raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam.
Masjid ini dibangun dengan gaya tradisional Banjar dengan atap tumpang tindih. Bagian mihrabnya memiliki atap yang terpisah dengan bangunan utama. Gaya masjid tradisional di Banjar memang biasanya memiliki atap mihrab yang terpisah dengan bangunan utama.
6. Masjid Menara Kudus (1549)
Masjid Menara Kudus juga sering disebut dengan Masjid Al
Aqsa atau Masjid Al Manar. Masjid ini dibangung pada tahun 1459 oleh Sunan
Kudus dengan menggunakan Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu pertama.
Masjid ini adalah perpaduan antara gaya Islam dan Hindu. Hal ini terlihat dari
bentuk menaranya yang unik seperti bangunan candi.
Sunan Kudus adalah sosok bijaksana sebagai pendiri dan
pemrakarsa Masjid Menara Kudus ini. Beliau memiliki cara yang bijaksana dalam
dakwah yaitu dengan adaptasi terhadap kebiasaan pribumi yang sudah kental
dengan ajaraj Hindu dan Budha. Dengan demikian, Islam bisa diterima dengan
mudah oleh penduduk lokal.
7. Masjid Agung Banten (1552)
Masjid Agung Banten dibangun pertama kali oleh Sultan
Maulana Hasanuddin antara tahun 1552-1570. Pendiri masjid ini sendiri adalah
sultan pertama dari Kesultanan Banten dan merupakan putra pertama dari Sunan
Gunung Jati. Yang unik dari masjid ini adalah bentuk atap bangunannya yang
tumpuk lima mirip dengan pagoda China yang dibuat oleh arsitek China Tjek Ban
Tjut.
Masjid yang terletak di Banten, Jawa Barat ini terkenal akan
bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk bangunan mercusuar. Untuk
mencapai puncak menara setinggi 24 meter ini, maka kamu perlu menaiki 83 buah
anak tangga melewati lorong yang hanya bisa dilewati satu orang saja. Dari atas
menara, pengunjung bisa melihat pemandangan di sekitar masjid dan perairan
lepas pantai. Selain digunakan untuk mengumandangkan azan, dulu menara ini
pernah digunakan sebagai tempat menyimpan senjata.
8. Masjid Mantingan (1559)
Masjid Mantingan terletak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Berdasarkan candrasengkala (tahun yang disimbolkan dengan kata, gambar, atau
benda) yang terukir di mihrab, masjid ini berdiri pada tahun 1559 Masehi.
Masjid ini dibangun oleh Kesultanan Demak dan merupakan salah satu pusat
aktivitas penyebaran agama Islam di pesisir utara Pulau jawa.
Makam ini selalu ramai dikunjungi terutama setiap tanggal 17
Rabiul ‘Awal, sehari sebelum peringatan Hari Jadi Jepara. Saat itulah di sini
digelar upacara ganti luwur. Makam Sunan Mantingan atau Sultan Hadlirin sampai
saat ini masih dianggap sakral. Bahkan ada kepercayaan bahwa jika suamiistri
makan buah pace yang jatuh dengan dirujak, maka mereka akan segera dikaruniai anak.
9. Masjid Al-Hilal Katanga (1603)
Masjid Al-Hilal adalah salah satu masjid tertua di Sulawesi
Selatan. Masjid ini juga disebut dengan masjid Katangka karena bahan baku dasar
pembuatan masjid ini diyakini diambil dari pohon Katangka. Sebuah prasasti
menyebutkan bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1603. Namun, beberapa
sejarawan meragukan informasi ini dan ada juga yang mengatakan bahwa masjid ini
dibangun pada awal abad ke-18.
Masjid ini dulunya adalah masjid Kerajaan Gowa dan terletak
di sebelah utara kompleks makam Sultan Hasanuddin. Makam ini diyakini dulunya
adalah tempat berdirinya istana Tamalate, istana raja Gowa saat itu. Di sana
terdapat sebuah jalan yang dikenal sebagai Batu Palantikang dan diyakini
sebagai jalan yang sering dilintasi raja dan keluarganya saat menuju masjid.
10. Masjid Tua Palopo (1604)
Masjid Tua Papolo adalah masjid peninggalaan Kerajaan Luwu
di Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Masjid ini didirikan pada tahun 1604 oleh
Datu Payung Luwu XVI Pati Pasaung Toampanangi Sultan Abdullah Matinroe yang
merupakan raja Luwu.
Pada masa awal pemerintahan Sultan Abdullah, ia memindahkan
Ibu kota Kerajaan Luwu dari Patimang ke Ware Palopo atas pertimbangan teknis
strategis pemerintahan dan pengembangan ajaran Islam. Agar bisa mendukung
penyebaran Islam, maka didirikanlah masjid ini di tengah kota Palopo yang terletak
tidak jauh dari istana.
Bangunan-bangunan masjid yang sudah berdiri sejak ratusan
tahun membuktikan bahwa agama Islam telah ada di Indonesia sejak ratusan tahun
yang lalu. Dengan nilai-nilai sejarah yang dimiliki dan sebagai simbol
keagamaan, maka akan lebih baik jika kita tetap menjaga dan merawat agar masjid
tersebut tetap bisa berdiri kokoh.
0 comments:
Posting Komentar